I. KOMPUTASI CLOUD
Komputasi Cloud
Gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing. Suatu konsep umum tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas mencakup SaaS, Web 2.0 dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Komputasi Grid
Penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.
Grid dan Virtualisasi
Dalam hardware virtualization, perangkat lunak bekerja membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti sebuah komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya.
a. Jenis-Jenis Virtualisasi :
Istilah virtualisasi perangkat-keras mengacu kepada upaya menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya sebuah komputer lengkap dengan sistem operasi. Jenis virtualisasi perangkat-keras meliputi:
• Para-virtualisasi: Perangkat keras tidak disimulasikan tetapi perangkat-lunak tamu berjalan dalam domainnya sendiri seolah-olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini perangkat-lunak tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.
• Virtualisasi sebagian: Tidak semua aspek lingkungan disimulasikan tidak semua perangkat-lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat berjalan dalam lingkungan virtual ini.
• Virtualisasi penuh: Hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak tanpa perlu diubah.
b. Virtualisasi Desktop
Virtualisasi Desktop merupakan hasil teknologi dengan konsep Virtual Desktop Infrastructure (VDI) yang sedang berkembang. Dimana desktop adalah komputer kerja juga bisa disebut komputer meja yang dipakai untuk kerja sehari–hari dalam satu lokasi bisa di rumah maupun di kantor.
Kelebihan Virtualisasi Dekstop :
• Membangun atau provisioning desktop baru secara sistem operasi lebih mudah
• Penyerdehanaan sistem operasi dan aplikasi
• Mengurangi downtime apabila kegagalan hardware dan proses migrasi data
• Mobile akses dengan data terpusat
• Dari pengguna bisa menggunakan platform apapun karena yang dibutuhkan adalah fungsi remote saja.
Kekurangan Virtualisasi adalah:
• Potensi risiko keamanan jaringan tidak dikelola dengan baik
• Kesulitan aplikasi kompleks (seperti multimedia)
• Downtime jaringan akan berakibat fatal dan berdampak ke semua user atau pengguna
• Ketergantungan konektivitas jaringan publik
II. DATABASE
Pada jurnal yang berjudul “Sistem Deteksi Gempa Bumi Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel” tidak terdapat database SQL melainkan menggunakan sistem pemantauan gempa bumi yang berbasis jaringan sensor nirkabel, yakni memakai sistem operasi TinyOS dengan bahasa pemrograman NesC.
TinyOS merupakan sistem operasi open-source yang didesain khusus untuk jaringan sensor nirkabel. TinyOS memiliki arsitektur berbasis komponen yang mendukung adanya inovasi dan implementasi jaringan sensor nirkabel dengan meminimalisasi ukuran kode yand dibutuhkan sebagaimana karakteristik jaringan sensor yang memiliki sedikit memori. Komponen librari TinyOS terdiri dari protokol jaringan, layanan distribusi sensor, driver sensor, dan software pengamatan data sensor yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring jaringan sensor.
Tidak seperti sistem operasi seperti pada umumnya, tinyOS merupakan sebuah perangkat lunak dalam bentuk kerangka kerja yang digunakan untuk sistem yang saling terikat (embedded system) dan untuk mengatur komponen untuk membangun aplikasi jaringan sensor nirkabel. TinyOS didesain untuk tidak memiliki file-system, hanya mendukung alokasi memori statik, mengimplementasikan pemodelan fungsi sederhana, serta menyediakan perangkat dan abstraksi jaringan yang minimal.
III. SISI KEAMANAN INFRASTUKTUR
Sistem keamanan infrastruktur yang digunakan pada jurnal yang berjudul “Sistem Deteksi Gempa Bumi Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel” berpacu pada perancangan topologi sistem. Perancangan topologi sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan topologi star, yang berarti membatasi transmisi menjadi hubungan tunggal antara sensor dan controller. Jadi pada masing-masing sensor yang secara langsung telah terhubung dan akan mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan menuju gateway. Pada topologi star ini, memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan topologi lainnya, kelebihannya antara lain: unjuk kerja yang lebih baik, tahan terhadap kondisi traffic yang sibuk, serta memiliki tingkat keamanan data yang cukup tinggi.
Kemudian keamanan dari segi hardware pada jurnal ini yaitu dengan menggunakan Gateway. Gateway disini berfungsi untuk menghubungkan paket data dari jaringan sensor menuju server (tipe MIB 600) dengan koneksi ekspansi 51- pin dengan interface EPRB (Ethernet Programming Board). Sementara keamanan Sensor yang digunakan dalam tugas akhir ini ialah sensor dengan platform Micaz yang diproduksi oleh Crossbow Technology. Sensor bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz dengan sumber energy dua buah batrai ukuran AA dengan kapasitas 1.5 Volt. Daya maksimal yang dihasilkan adalah 0 dBm atau 1 mWatt. Sensorboard yang digunakan adalah MTS420, yang memiliki sensor accelerometer dengan sumbu biaxial, yaitu membaca pergerakan dua arah (X dan Y), untuk mendeteksi getaran ayng terjadi
IV. Jaringan dan Layanan
Jaringan
Jaringan sensor nirkabel (Wireless Sensor Network) merupakan suatu sensor pintar (smart sensor) yang dimana pada masing-masing titik sensornya memiliki kemampuan untuk merasakan keadaan sekitarnya (sensing), serta memproses data yang diperoleh dan berkomunikasi , akan tetapi dikembangkan dalam skala yang besar serta dapat dihubungkan satu sama lain. Sehingga dapat melakukan suatu fungsi pengawasan (monitoring) secara terus menerus (real time) terhadap suatu lingkungan yang akan di sensing oleh jaringan sensor nirkabel tersebut secara kolektif.
Fokus penelitian lebih kepada protokol routing, karena adanya perbedaan yang mendasar antara jaringan biasa dibandingkan dengan jaringan sensor (baik arsitekrur jaringan maupunaplikasi).
Topologi yang digunakan dalam mendeteksi kejadian gempa bumi ialah topologi star. Artinya topologi yang digunakan dalam tugas akhir ini membatasi transmisi menjadi hubungan tunggal, antara sensor dengan pengaturnya (controller), jadi pada masing-masing sensor yang secara langsung telah terhubung dan akan mengirimkan informasi yang telah dikumpulkan menuju gateway.
Topologi Jaringan Sensor Nirkabel.
Layanan
Jaringan sensor nirkabel sesuai apabila digunakan sebagai sistem pemantauan bencana alam dalam hal ini gempa bumi. Dalam pembacaan gempa bumi, jaringan sensor nirkabel dirancang agar dapat membaca PGA (Peak Ground Acceleration) pada permukaan tanah yang lunak maupun permukaan tanah yang solid.
Anggota Kelompok
1. DHEJIE ASHRIANI OCTAVIANT
2. FITRIA PUSPASARI
3. HANIK DWI NURLAILI
4. IKA NURJANAH
5. KHUSNUL KHOTIMAH