BUDAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Kalimantan barat merupakan
provinsi yang mempunyai kebudayaan yang
unik karena berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kalimantan Barat merupakan provinsi
yang juga memiliki berbagai macam suku. Misalnya, Suku Dayak terdiri dari beberapa rumpun
seperti rumpun Kanayatn, rumpun Ibanic, rumpun Bidoih (Kidoh-Madeh), rumpun
Banuaka", rumpun Kayaanic, rumpun Uut Danum. Selain itu ada juga kelompok Dayak
yang mandiri atau tak mempunyai rumpun suku, terdiri dari Suku Iban
(Ibanic),
Suku Bidayuh
(Bidoih),
Suku Seberuang (Ibanic), Suku Mualang
(Ibanic),
Suku Kanayatn, Suku Mali, Suku Benawas, Suku Sekujam, Suku Sekubang, Suku Kantuk (Ibanic), Suku Lebang (Lebang Hilir dan Lebang Hulu ,
tersebar di kawasan Kelam, Dedai, dan Kayan Hilir ), Suku Ketungau (Ibanic) ( Ketungau Asli daerah
kapuas hulu, Ketungau sesat daerah kabupaten sekadau, Ketungau Banyor daerah
Belitang., Suku Desa (Ibanic), Suku Hovongan
(Kayanic), Suku Uheng Kereho (Kayanic), Suku Babak, Suku Badat, Suku Barai, Suku Bugau (Ibanic), Suku Bukat
(Kayanic), Suku Galik (Bidoih), Suku Gun
(Bidoih),
Suku Jangkang (Bidoih), Suku Kalis (Banuaka"), Suku Kayan, Suku
Kayaan Mendalam
(Kayaanic), Suku Kede (Ibanic), Suku Kerambai, Suku Klemantan, Suku Pos, Suku Punti/Pontetn, Suku Randuk, Suku Ribun (Bidoih), Suku Cempedek, Suku Dalam, Suku Darok, Suku Kopak, Suku Koyon, Suku Lara (Kanaykatn), Suku Senunang, Suku Sisakng,
Suku Sintang, Suku Suhaid (Ibanic), Suku Sungkung
(Bidayuh), Suku Limbai, Suku Mayau,
Suku Mentebak, Suku Menyangka, Suku Menyuke, Suku Sanggau, Suku Sani, Suku Sekajang,
Suku Selayang, Suku Selimpat, Suku Dusun,
Suku Embaloh (Banuaka"), Suku Empayeh,
Suku Engkarong, Suku Ensanang, Suku Menyanya, Suku Merau,
Suku Muara, Suku Muduh, Suku Muluk, Suku Ngabang, Suku Ngalampan, Suku Ngamukit, Suku Nganayat, Suku Panu, Suku Pengkedang, Suku Pompakng, Suku Senangkan, Suku Suruh, Suku Tabuas, Suku Taman, Suku Tingui, Rumpun Uut Danum di Kalimantan Barat: Dohoi, Cohie,
Pangin, Limbai, Sebaung,
Sak Senganan (Ibanic Moslem),
Selain
suku dayak ada juga Suku Melayu, Suku Banjar,
Suku Pesaguan, Suku Bugis,
Suku Sunda,
Suku Jawa,
Suku Madura,
Suku Minang,
Suku Batak.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh masyarakat
di Kalimantan Barat. Selain itu di Kalimantan barat juga ada bahasa penghubung,
bahasa tersebut yaitu Bahasa Melayu
Pontianak, Melayu Sambas
dan Bahasa Senganan menurut wilayah penyebarannya. Demikian juga terdapat
beragam jenis Bahasa Dayak, Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188
dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu
dan Khek/Hakka.
Dialek yang di masksud terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu banyaknya
kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda di ujung kata
seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan makot (Melahui).
Khusus
untuk rumpun Uut Danum, bahasanya berdiri sendiri dan bukan merupakan dialek
dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya justru ada pada beberapa sub suku Dayak
Uut Danum sendiri. Seperti pada bahasa sub suku.
Bahasa
Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa
Melayu Pontianak dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri
memiliki logat yang sama dengan bahasa Melayu Sarawak, Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Di Kalimantan
Barat selain banyak terdapat berbagai macam suku, disini juga terdapat berbagai
tarian dan alat musik, seperti Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari
Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak. tari ini berfungsi
sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar penderita dapat sembuh
kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi. tarian ini hadir
disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini merupakan bagian
dari upacara adat Bemanang/Balian.
Tari Pingan, Merupakan Tarian Tunggal
pada masyarakat Dayak Mualang Kabupaten Sekadau yang pada masa kini sebagai
tari hiburan masyarakat atas rezeki/tuah/makanan yang diberikan oleh Tuhan.
Tari ini menggunakan Pingan sebagai media atraksi dan tari ini berangkat dari
kebudayaan leluhur pada masa lalu yang berkaitan erat dengan
penerimaan/penyambutan tamu/pahlawan.
Tari Jonggan merupkan tari pergaulan
masyarakat Dayak Kanayatn di daerah Kubu Raya, Mempawah, Landak yang masih
dapat ditemukan dan dinikmati secara visual, tarian ini meceritakan suka cita
dan kebahagiaan dalam pergaulan muda mudi Dayak. Dalam tarian ini para tamu
yang datang diajak untuk menari bersama.
Tari kondan merupakan tari pergaulan
yang diiringi oleh pantun dan musik tradisional masyarakat Dayak Kabupaten
sanggau kapuas, kadang kala kesenian kondan ini diiringi oleh gitar. kesenian
kondan ini adalah ucapan kebahagiaan terhadap tamu yang berkunjung dan bermalam
di daerahnya. kesenian ini dilakukan dengan cara menari dan berbalas pantun.
Kinyah Uut Danum, adalah tarian perang
khas kelompok suku Dayak Uut Danum yang memperlihatkan kelincahan dan
kewaspadaan dalam menghadapi musuh. Dewasa ini Kinyah Uut Danum ini banyak
diperlihatkan pada acara acara khusus atau sewaktu menyambut tamu yang berkunjung.
Tarian ini sangat susah dipelajari karena selain menggunakan Ahpang (Mandau)
yang asli, juga karena gerakannya yang sangat dinamis, sehingga orang yang
fisiknya kurang prima akan cepat kelelahan.
Tari Zapin pada masyarakat Melayu
kalimantan Barat, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat, sebagai
media ungkap kebahagiaan dalam pergaulan. Jika ia menggunakan properti Tembung
maka disebut Zapin tembung, jika menggunakan kipas maka di sebut Zapin Kipas.
Berikut merupakat alat music
tradisional di Kalimantan barat, Gong/Agukng, Kollatung (Uut Danum) merupakan
alat musik pukul yang terbuat dari kuningan, merupakan alat musik yang
multifungsi baik sebagai mas kawin, sebagai dudukan simbol semangat dalam
pernikahan. maupun sebagai bahan pembayaran dalam hukum adat.
Tawaq (sejenis Kempul) merupakan alat
musik untuk mengiringi tarian tradisional masyarakat Dayak secara umum. Bahasa
Dayak Uut Danum menyebutnya Kotavak.
Sapek
merupakan alat musik petik tradisional dari Kapuas hulu dikalangan masyarakat
Dayak Kayaan Mendalam kabupaten Kapuas hulu. Pada masyarakat Uut Danum
menyebutnya Konyahpik (bentuknya) agak berbeda sedikit dengan Sapek.
Balikan/Kurating merupakan alat musik
petik sejenis Sapek, berasal dari Kapuas Hulu pada masyarakat Dayak Ibanik,
Dayak Banuaka".
Kangkuang merupakan alat musik pukul
yang terbuat dari kayu dan berukir, terdapat pada masyarakat Dayak Banuaka
Kapuas Hulu.
Keledik/Kedire merupakan alat musik
terbuat dari labu dan bilah bambu di mainkan dengan cara ditiup dan dihisap,
terdapat di daerah Kapuas Hulu. Pada suku Dayak Uut Danum di sebut Korondek.
Entebong merupakan alat musik Pukul
sejenis Gendang yang banyak terdapat di kelompok Dayak Mualang di daerah
Kabupaten Sekadau.
Rabab/Rebab, yaitu alat musik gesek,
terdapat pada suku Dayak Uut Danum. Kohotong, yaitu alat musik tiup, terbuat
dari dahan semacam pelepah tanaman liar di hutan seperti pohon enau.
Sollokanong (beberapa suku Dayak lain menyebutnya Klenang) terbuat dari
kuningan, bentuknya lebih kecil dari gong, penggunaannya harus satu set.
Terah Umat (pada Dayak Uut Danum)
merupakan alat musik ketuk seperti pada gamelan Jawa. Alat ini terbuat dari
besi (umat) maka di sebut Terah Umat.
Senjata tradisional yang ada
di Kalimantan barat seperti Mandau (Ahpang: sebutan Uut Danum) adalah sejenis
Pedang yang memiliki keunikan tersendiri, dengan ukiran dan kekhasannya. Pada
suku Dayak Uut Danum hulunya terbuat dari tanduk rusa yang diukir, sementara
besi bahan Ahpang (Mandau) terbuat dari besi yang ditambang sendiri dan terdiri
dari dua jenis, yaitu Bahtuk Nyan yang terkenal keras dan tajam sehingga lalat
hinggap pun bisa putus tapi mudah patah dan Umat Motihke yang terkenal
lentur, beracun dan tidak berkarat. Ada juga Keris, Tumbak, Sumpit (Sohpot:
sebutan Uut Danum), Senapang Lantak, Duhung (Uut Danum), Isou Bacou atau Parang
yang kedua sisinya tajam (Uut Danum), Lunjuk atau sejenis tumbak untuk berburu
(Uut Danum)
Beberapan
sastra lisan yang ada di daerah ini antara lain: Bekana merupakan cerita orang
tua masa lalu yang menceritakan dunia khayangan atau Orang Menua Pangau
(dewa-dewi) dalam mitologi Dayak Ibanik: Iban , Mualang, Kantuk, Desa dan
lain-lain. Bejandeh merupakan sejenis bekana tapi objek ceritanya beda. Nyangahatn,
yaitu doa tua pada masyarakat Dayak Kanayatn.
Pada suku Dayak Uut Danum, sastra
lisannya terdiri dari Kollimoi (zaman kedua), Tahtum (zaman ketiga), Parung,
Kandan dan Kendau. Pada zaman tertua atau pertama adalah kejadian alam semesta
dan umat manusia. Pada sastra lisan zaman kedua ini adalah tentang kehidupan
manusia Uut Danum di langit. Pada zaman ketiga adalah tentang cerita
kepahlawanan dan pengayauan suku dayak Uut Danum ketika sudah berada di bumi,
misalnya bagaimana mereka mengayau sepanjang sungai Kapuas sampai penduduknya
tidak tersisa sehingga dinamakan Kopuas Buhang (Kapuas yang kosong atau
penghuninya habis) lalu mereka mencari sasaran ke bagian lain pulau Kalimantan
yaitu ke arah kalimantan Tengah dan Timur dan membawa nama-nama daerah di
Kalimantan Barat, sehingga itulah mengapa di Kalimantan Tengah juga ada sungai
bernama sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Tahtum ini jika dilantunkan sesuai
aslinya bisa mencapai belasan malam untuk satu episode, sementara Tahtum ini
terdiri dari ratusan episode. Parung adalahsastra lisan sewaktu ada pesta adat
atau perkawinan. Kandan adalah bahasa bersastra paling tinggi dikalangan
kelompok suku Uut Danum (Dohoi, Soravai, Pangin, Siang, Murung dan
lain-lain)yang biasa digunakan untuk menceritakan Kolimoi, Parung, Mohpash dan
lain-lain. Orang yang mempelajari bahasa Kandan ini harus membayar kepada
gurunya. Sekarang bahasa ini sudah hampir punah dan hanya dikuasai oleh
orang-orang tua. Sementara Kendau adalah bahasa sastra untuk mengolok-olok atau
bergurau.
Berbagai macam kerajinan tangan dapat
diperoleh dari daerah ini, misalnya: Tikar Lampit, di Pontianak dan daerah
Bengkayang, Sintang, Kapuas Hulu, Ketapang. Ukir-ukiran, perisai, mandau dan
lain-lain terdapat di Pontianak dan Kapuas Hulu. Kacang Uwoi (tikar rotan
bermotif) khas suku Dayak Uut Danum. Takui Darok (caping lebar bermotif) khas
suku Dayak Uut Danum. Kain Tenun Tradisional terdapat di beberapa daerah,
diantaranya: Tenun Daerah Sambas, Tenun Belitang daerah Kumpang Ilong Kabupaten
Sekadau, Tenun Ensaid Panjang Kabupaten Sintang, Tenun Kapuas Hulu.
Salah satu pejuang dari
Kalimantan barat yaitu Pangeran Nata Kesuma yang merupakan salah seorang tokoh pejuang dari
kerajaan Landak yang menentang penjajahan Belanda di Kalimantan Barat. Nama
aslinya adalah Gusti Abdurrani. Ia putera dari Panembahan Gusti Abdulmajid yang
memerintah kerajaan Landak pada tahun 1872-1875.
Sumber
:
Nama : Ika Nurjanah
NPM : 53412577
Kelas : 1IA10
sore kak, ijin copy ya..untuk tugas kampus...makasih sebelumnya.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.